Fahrurozi – UMKM USB, Banting Stir Usaha dari Bengkel Sepeda Motor ke Warteg
Utamasinergibangsa.com – Usaha harus dicoba dan selalu dicoba untuk mencari bentuk yang pas dan sesuai dengan diri kita. Merintis dan membangun usaha tak jauh beda halnya dengan mencari pendamping hidup. Pacar boleh cari mana saja yang menarik, namun belum tentu akan mejadi pendamping hidup yang sesuai, begitu juga dengan halnya usaha yang kita jalani.
Berdasarkan hasil penuturan yang telah disampaikan oleh Fahruroji kepada Utamasinergibangsa-Liputan, usaha yang ia rintis dan bangun sejak tahun 2009 memiliki banyak cerita dan liku-liku yang telah diyakini sebagai pengalaman dan sekaligus guru untuk dapat membimbing menuju jalan meraih sukses pada usaha yang dikelolanya. Hal ini disaampaikan saat berada di tempat usahanya yaitu Warteg Nur, RT.10/RW.04, Kelapa Gading Barat, Pukul 11.00 Wib, Senin, 09/03/2020.
Fahruroji, pria berkulit sawo matang dan murah senyum, kelahiran Desa Kutamendala, Tonjong, Brebes, tahun 1975, telah memiliki banyak pengalaman dalam mengarungi badai sepak terjang samudra kehidupan dan usaha, yang tanpa terasa kini telah dilaluinya hampir selama 11 (sebelas) tahun. Pria yang penuh semangat dan kharismatik ini, pernah bekerja juga sebagai salah satu karyawan Teknisi Otomotif (PT Steady Safe) hampir kurang lebih selama 10 (sepuluh) tahun.
Niat awal dirinya memutuskan untuk banting stir dari pekerjaannya sebagai Teknisi Otomototif ke jalur Wira Usaha, dikarenakan keinginan untuk merealaisasikan visinya menjadi orang yang dapat memberikan banyak kemanfaatan bagi orang lain. Langkah ini, baginya merupakan hal yang paling tepat, sehingga mendorong kebulatan tekadnya untuk mengambil jalan berwira-usaha, yang diawali dengan merintis usaha dalam bidang Bengkel Sepeda Motor di tahun 2009.
Pengambilan keputusan tersebut didasari dari bekal pengalaman dan kemampuan yang telah ia peroleh selama bekerja sebagai Teknisi Otomotif. Dengan bekal yang telah diperoleh, dirinya merasa yakin dan optimis dapat mengembangkan usaha dalam bidang Bengkel Sepeda Motor yang ia bangun dari tahun 2004 s/d 2009. Dengan berbagai liku-liku pejalanan yang telah ia tempuh karena dalam bidang perbengkelan dianggap kurang menjanjikan, kemudian mengambil langkah berpidah haluan pada bidang usaha kuliner, yang diawali dengan membuka usaha Warteg dengan nama Warteg Nur.
Berdirinya Warteg Nur dianggap sebagai sebuah alternatif solusi yang dipandang tepat dan menjanjikan, Warteg pertama dididrikan di wilayah RT.10/RW.04, Kelapa Gading Barat, tahun 2009. Sejalan dengan perjuangan dan pergerakan waktu yang dilaluinya dengan penuh semangat dan tanpa mengenal putus asa, akhirnya terbukti dapat membuahkan pundi-pundi penghasilan yang mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya secara layak dan cukup, termasuk untuk membayar karyawan yang telah dipekerjakan.
Fahruroji, mengatakan Pengusaha harus mampu befikir dan bertidak secara kreatif dan inovatif untuk dapat memberikan solusi demi mempertahankan keberlangsungan hidup usahanya. Melalui cara ini, maka kapan sesuatu hal harus dipertimbangkan?, dan kapan harus diputuskan?, dapat dilakukan secara cepat dengan insting yang tepat. Dengan pemikiran kreatif dan inovatif, pengusaha juga dapat menggali ide-ide baru, peluang-peluang baru dan terobosan yang harus dilakukan secara jitu.
“Usaha memang unik seperti halnya mencari jodoh untuk menjadi pasangan hidup yang sesuai. Pasalnya, usaha tidak segampang dengan apa yang dibayangkan, buktinya walaupun kami dibekali pengalaman dan kemampuan dalam bidang teknisi yang cukup, namun tidak menjamin bidang usaha perbengkelan yang awal kami dirikan berjodoh sebagai rezeki hidup keluarga kami”, terang Fahruroji sambil tersenyum.
Bidang kuliner yang kini telah ditekuninya sebagai usaha utama, dan telah berjalan selama 6 (enam) tahun akhirnya mampu membuahkan hasil dan mengukir prasasti kesukesan yang menggembirakan. “Alahamdulillah, kini usaha kuliner yang telah kami tekuni telah mampu berkembang yang ditandai dengan bertambahnya usaha baru yang kami dirikan, yaitu Warteg Nur-2 di lingkungan RT.10/RW.04, Kelapa Gading Barat, yang kemudian disusul pengembangan usaha kedai Bakso dan Mie Ayam Nur 88 (Cita Rasa Millenial) di Jl. Sunter, Kemayoran, No.50, Jakarta Utara”, tambah Fahruroji.
“Bagi saudara/rekan-rekan yang berminat untuk memesan produk kami, informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Rubrik Lapak Sinergi Anggota (Lapak-Siang) Website USB”, tutup Fahruroji sekaligus mengucapkan terima kasih dengan Komunitas Utama Sinergi bangsa (USB) yang telah peduli dan berkenan membantu. (Utamasinergibangsa-Liputan)
Informasi Lainnya:
Link Promo:
Cintai Seni Budaya dan Karya Indonesia (Karya Ketum UMKM USB):
Comments ( 0)