H. M. Irfanul Aziz – UMKM USB, Dari Karyawan Menjadi Pengusaha Kuliner Berkelas Karena Isiqomah
Utamasinergibangsa.com – Keberhasilan dalam mengelola usaha secara mandiri bukan hanya bertumpu pada bekal kepandaian dan pendidikan yang terbaik, bukan juga karena segudang pengalaman dan prestasi yang diperoleh dari perkantoran selama bekerja yang kadang dominan menggiring manusia merasa angkuh dan sombong. Keberhasilan usaha akan dapat diperoleh, jika kita telah mampu mensinergikan dengan baik antara kepandaian dan pendidikan dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME untuk membentuk prilaku kasih sayang, rendah hati dan istiqomah.
Berdasarkan penuturan yang telah disampaikan oleh H. M. Irfan Aziz kepada Utamasinergibangsa-Liputan, dirinya sebelum menjadi Pengusaha Bidang Kuliner Berkelas telah banyak menempuh proses liku-liku kehidupan yang beraneka ragam. Manis, pahit, perih dan getirnya perjuangan usaha yang telah dilalui kini diyakini sebagai Guru Kehidupan yang paling penting. Hal ini disampaikan saat berada di tempat usahanya yaitu Waroeng Un-logic, Jl. Jambore, No.005-006, Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Pukul 14.00 Wib, Kamis, 19/03/2020.
H. M. Irfan Aziz, pria kelahiran Brebes – Jawa Tengah tahun 1971, yang hobby utamanya jogging ini, dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya dikenal sebagai sosok orang yang supel, padai, pekerja keras dan memiliki prinsip yang kuat untuk dapat mewujudkan gagasan dan cita-citanya walapun telah bertubi-tubi mengalami jatuh bangun dalam kegagalan usaha yang diritisnya, namun ia tetap yakin untuk selalu dapat mewujudkan visi hidup yang telah menjadi keyakinannya.
Pengalaman dan perjalanan waktu yang telah ia lalui semakin menggembleng karakter dan kepribadiannya untuk menjadi lebih kuat, gigih dan tahan banting dalam berjuang, yang kini digunakan sebagai Guru dalam hidupnya. Dengan demikian, dapat membimbing setiap langkah, tindakan dan perilaku hidup untuk menjadi lebih baik dan selalu mawas diri. Pasalnya, agar tidak mudah terjebak dengan pemenuhan kebutuhan atas Ego-nya (nafsu duniawinya saja) yang kadang dapat menyesatkan.
Kepandaian, pengalaman kerja, prestasi dan pendidikan yang telah diperoleh, dan awalnya menjadi kebanggan bagi dirinya ternyata tidak-lah cukup untuk digunakan sebagai modal meraih sukses dalam usahanya. Menurutnya, berdasarkan kepadandaian dan pengalaman yang telah diperoleh justru awalnya dominan menggiring pada pola pikir yang lebih mengandalkan pada konsep pemikiran realistis perhitungan di atas kertas saja, tanpa mempertimbangkan lebih lanjut atas aspek kehendak dan kuasa Tuhan.
Ia telah membuktikan dalam perjalanan hidupnya, bahwa prestasi yang diperoleh dari predikat pendidikan, diantaranya sebagai Sarjana Teknik Industri dari Bistoon Technical Institute, Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Empu Tantular dan Pendidikan Ahli Entrepreneur dari Entrepreneur University di bawah Purdi Caraka (Pemilik Primagama), agar dapat berfungsi dengan baik maka harus diselaraskan dengan dasar keimanan yang dimiliki, sehingga tidak mudah membius mata hati yang akhirnya menggiring pada konsep pemikiran yang hanya berorientasi pada aspek kecerdasan saja.
Pengalaman dan predikat prestasi pendidikan yang telah disandangnya, telah banyak menelorkan kemudahan rezeki atas banyaknya penawaran pekerjaan yang disampaikan baik saat masih kuliah/setelah lulus kuliah. Berkat prestasi pendidikan yang ia peroleh, semua apa yang menjadi keinginannya selalu diberi kemudahan dan terwujud. Saat ia berkerja pada salah satu perusahaan ternama di Indonesia yaitu PT. Trakindo Utama pada tahun 1991, yang kemudian ditugaskan di PT. Freeport Indonesia di Papua hingga tahun 1998, juga banyak memberikan kemudahan dalam meraih prestasi yang kemudian menjabat sebagai Konsultan Manajemen Risiko dari tahun 1999-2010.
Berkat dedikasi, kedisiplinan dan kompetensi yang dimiliki, selama bekerja-pun selalu diberi kelancaran dan kemudahan dalam meraih kesuksesan prestasi. Atas dasar pengalaman, prestasi dan pendidikan yang telah ia terapkan dan mampu mengukir keberhasilan dalam dunia pekerjaan yang digelutinya, yang khususnya adalah bidang Mining dan Mechanical Engineer (ME), akhirnya menggiring niat pemikirannya untuk dapat merealisasikan usaha sendiri.
Niat teguhnya direalisasikan, yang diawali dengan menccoba mendirikan usaha kecil-kecilan bidang kuliner yang diantranya dengan membuka usaha Martabak Marem, Nasi Goreng Marem, Warteg di Karawang Timur dan Somay di Kelapa Gading yang pengelolaannya dilakukan oleh orang lain di tahun 2003. Usaha yang dirintisnya pada saat ia masih bekerja dan menempuh Pendidikan Ahli Entrepreneur dari Entrepreneur University (sebagai syarat utama pendidikan) pada awalnya berjalan dengan baik.
Namun, sejalan dengan bergulirnya waktu, usaha yang dirintisnya banyak mengalami keruguian yang diakibatkan dari ketiadaan sistem manajemen dan pengendalian yang baik karena tidak dikelola dan dikendalikan secara langsung. Melihat kondisi tersebut akhirnya usaha dijual di tahun 2005.
Dari pengalaman kegagalan yang ia peroleh tidak membuat semangat pada dirinya semakin surut dan redup, justru sebaliknya semakin membuat ia penasaran dan bergelora untuk dapat menyelesaikan teka-teki ilmu usaha guna membuktikan kemapuan yang telah ia miliki dan telah sukses diterapkan dalam perusahaan saat ia bekerja sebagai karyawan. Berdasarkan rasa penasaran yang bekecamuk pada dirinya, akhirnya ia-pun memutuskan untuk terjun langsung dan fokus menekuni bidang usaha yang dibangun dan dikelolanya.
Keteguhan tekat dalam rangka membuktikan visinya, kemudian dilakukan kembali dengan membentuk usaha dalam sekala besar dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), diantaranya PT. Delvia Anugrah Perkasa bidang Konsultan Mining Research & Development di tahun 2011, PT. Nusa Bara International bidang Mining Contractor di tahun 2015, PT. Dua Pilar Selaras bidang General Contractor, dan Warung Sate Kambing Muda Super Baliboel di tahu 2015. Beberapa usaha yang ia dirikan tersebut secara bergiliran sejalan dengan waktu-pun kandas, yang akhirnya diputuskan untuk dijual secara bergiliran sampai hingga tahun 2016.
Kegagalan yang telah menghapirinya secara bertubi-tubi, akhirnya ia-pun mulai melakukan perenungan pada dirinya sendiri untuk dapat mencari penyebab utama atas terjadinya kegagalan yang dialami pada dirinya. Dalam kepasrahan yang paling dalam dan dilandasi dengan hati nurani yang jernih akhirnya dapat disimpulkan, kegagalan yang ia peroleh selama ini bersumber pada Ego dirinya sendiri yang selalu menggiring pada pemenuhan kebutuhan duniawinya saja.
Dalam menjalankan usaha, ia lupa untuk mempertimbangkan aspek kemampuan atas rencana dan perhitungan Matematika yang telah dimiliki oleh Tuhan-nya, karena selama ini hanya dilandaskan pada kebanggaan atas kemampuan kecerdasan akal dan fikiran yang dimilikinya saja. Benar-banar sesuatu yang ironis dan tidak masuk nalar namun harus diakui bahwa kesombongan yang timbul karena kepandaian dan pengalaman yang dimilikinya terbukti tidak mampu mengalahkan kehendak dan takdir yang telah digariskan oleh Tuhan-nya.
Pengalaman kegagalan yang telah ia peroleh selama ini, akhirnya digunakan sebagai Guru Kehidupan untuk dapat selalu membimbing baik dalam berfikir dan bertindak, sehingga apapun yang dilakukan harapannya dapat dipertimbangkan secara jernih, istiqomah dan mengacu pada syariat ketentuan ajaran agama yang telah digariskan oleh Tuhan-nya. Perjalanan hidup yang telah dilaluinya dari Guru Kegagalan yang awalnya dianggap sebagai Ketidak-Logisan (Un Logic), akhirnya diabadikan menjadi sebuah prasasti yang kini ditempelkan menjadi nama usaha yang ia bangun setelah menyadirinya, yaitu usaha kuliner Waroeng Unlogic dalam konsep Coffee dan Restaurant yang didirikan di tahun 2018.
Waroeng Unlogic yang dibuka pada areal lahan yang cukup luas dengan konsep Ornamen Arsitektur yang Artistik, Eksotis dan Unique ini akhirnya mampu berkibar dan banyak diburu orang, yang lambat laun diyakini dapat menebus segala jeripayah yang telah ia lakukan. Waroeng Un Logic ini selain menyediakan Menu-menu Makanan dan Coffee Andalan, juga menyediakan tempat untuk Meeting, Acara Pesta Pernikahan, Ulang Tahun dan lainnya yang dilengkapi dengan pemandangan yang hijau, indah, asri dan menyenangkan.
Berkat Kepasrahan dan Tingkat Istiqomah yang diterapkan karena Keimanan dengan Tuhan-nya yaitu Allah SWT yang semakin diolah, kini usaha yang dikelolanya semakin exist dan dapat digunakan sebagai sumber penghasilan baik untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, membayar gaji karyawan yang cukup banyak dan bersodaqoh kepada orang-orang yang membutuhkan dan berhak.
H. M. Irfan Aziz mengatakan bagunlah usaha dengan hati yang tulus dan bersih yang semata karena Tuhan (Allah SWT), serta jangan mudah Menyerah Kalah dan Putus Asa dalam membangun usaha. Lakukan dan terus dengan fikiran yang positif hingga Allah SWT memberikan Solusi dan Bentuk Terbaik pada Diri Kita atas Kuasa dan Ridho-Nya, percayalah untuk meraih sukses memang Tidak Semudah untuk Membalik Telapak Tangan namun jika kita yakin dan bersungguh, insha allah semua ada solusi dan jalan terbaik untuk dapat meraih sukes.
“Bersemangatlah terus, Kita terlahir di Dunia dan Kita harus Siap menerima ketentuan yang telah ditetapkan dari Tuhan Kita, tidak terkecuali dengan rezeki yang telah diterima dalam perjalanan hidup di dunia”, terang H. M. Irfan Aziz sambil terharu mengingat perjalanan masa lalunya yang penuh tantangan dan liku-liku.
“Bagi saudara/rekan-rekan yang berminat untuk memesan produk/jasa kami, informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Rubrik Lapak Sinergi Anggota (Lapak-Siang) Website USB”, tutup H. M. Irfan Aziz sekaligus mengucapkan terima kasih dengan USB yang telah peduli dan berkenan membantu. (Utamasinergibangsa-Liputan)
Link Promo Produk, sebagai berikut:
Comments ( 0)