Limbah Cakar Ayam Berpotensi Membuka Peluang Usaha
Cakar merupakan sisa pemotongan ayam setelah diambil karkasnya. Masyarakat mengkonsumsi cakar ayam sejauh ini terbatas untuk sop, semur, bacem, dll., tetapi masih sangat jarang masyarakat mengkonsumsi rambak cakar, selain karena sulit didapat di pasar juga karena sulit dalam pengolahannya.
Cakar ayam dijual murah di pasar-pasar yang dihasilkan dari Rumah Potong Ayam (RPA). Dengan nilai jual cakar ayam yang tidak terlalu besar maka perlu adanya alternatif pengolahan cakar ayam yang lebih memiliki nilai jual, salah satunya adalah pengolahan menjadi rambak cakar ayam.
Rambak cakar ayam tergolong makanan ringan yang memiliki sifat renyah (keras tapi mudah patah). Kerenyahan inilah sebenarnya yang membuat rambak cakar ayam banyak disukai konsumen. Apalagi selain renyah, rasanya juga enak, tahan lama, praktis, dan dapat dinikmati kapan saja (terutama di saat santai) (Sutejo dkk, 2000).
Sebagai bahan baku rambak cakar sebenarnya merupakan daging dan kulit yang
ada di bagian kaki. Oleh karena itu, kandungan gizi antara cakar dan daging ayam bias dikatakan relative sama. Seperti halnya daging ayam, cakar ayam juga mengandung protein, kalori, kalsium, fosfor, lemak, besi, dan vitamin A serta B1. Meski zat-zat gisi tersebut jumlahnya bervariasi, tetapi kandungan protein, kalori, dan fosfornya cukup tinggi. Untuk itu perlu dipelajari bagaimana mengolah rambak cakar secara tepat dan benar.
Sumber : https://bisnisukm.com/limbah-cakar-ayam-berpotensi-membuka-peluang-usaha.html
Comments ( 0)